Kebun Apel Poncokusumo

Apel khas Malang, tempat wisata yang menyediakan tempat untuk bersenang-senang dengan memetik sendiri buah Apel, tepatnya di Kebun Apel Poncokusumo. Desa Wisata Poncokusumo patut dikunjungi jika Anda ingin mencicipi apel segar khas Malang.

Kedai Jingkrak

Kedai jingkrak merupakan potensi kuliner yang berada di wilayah Kab. Malang tepatnya di Jl. Rogonoto timur 199 Singosari.

Labuhan Pantai Ngliyep

Upacara ini bertujuan untuk menjaga keselamatan para nelayan dari ganasnya ombak pantai selatan serta memohon berkah dengan cara mempersembahkan upeti kepada penguasa gaib sesuai dengan kepercayaan masyarakat setempat.

Istana Bordir Pakis Malang

Istana Bordir ini dirilis sejak tahun 1986, dan sekarang sudah berkembang pesat. Meskipun tidak menyebutkan angka secara pasti, Istana Bordir ini bisa menjual produk bordirnya sampai ratusan buah setiap harinya.

SMKN 1 Singosari

Rise.Up KIM

Arti Nama dan Logo Rise.Up KIM

Arti Nama

Rise.Up KIM berasal dari kata Rise dan Up yang berarti "Terus Berkembang",

yakni Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang bertekad untuk terus mengembangkan seluruh potensi lokal yang ada pada masyarakat, khususnya di daerah Kabupaten Malang.

Arti Logo

Gambar bintang melambangkan suatu tujuan, yakni tujuan bersama yang muncul dari seluruh elemen masyarakat dan harus diwujudkan.

Gambar buku melambangkan ilmu, yakni ilmu yang berperan sebagai jembatan penghubung untuk mewujudkan suatu tujuan.

Gambar obor melambangkan semangat yang berkobar, yakni semangat yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat khususnya para generasi-generasi muda di setiap daerah dalam tindakan mewujudkan tujuan yang ada.

Gambar segilima melambangkan jumlah sila yang ada pada Pancasila,melambangkan nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila berperan sebagai batas / filter bangsa Indonesia dari pengaruh external yang bersifat destruktif.

Gambar anak tangga melambangkan langkah-langkah alternatif yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan bersama, yakni

1. Menghimpun

2. Mengajak maju

3. Merubah pola fikir

4. Mengajar berkarya

5. Melakukan praktik. dan

Warna merah dan putih yang melambangkan kita bekerja mengabdi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia

Senin, 31 Agustus 2015

Album Foto Proses Pembuatan Blog Rise.Up KIM

Album Foto Gebyar SMK

Album Foto Pintar Bersama Daihatsu

Album Foto Jawara Jatim

Wakil Rakyat Terus Soal Keberangkatan 3 Anggota ke Korsel


Wakil Rakyat Terus Soal Keberangkatan 3 Anggota ke Korsel
Minggu, 30 Agustus 2015 21:03


SURYAMALANG.COM, BATU - Sejumlah Fraksi DPRD Kota Batu masih mengharapkan ada penjelasan soal penunjukan ke tiga orang anggota DPRD yang berangkat ke negara Korea Selatan (Korsel).

Pasalnya, persoalan tersebut harus ada penyelesaian terlebih dahulu sehingga tidak berimbas pada persoalan lain.

Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Batu, Suwandi mengatakan, masing-masing Ketua Fraksi DPRD dipastikan akan melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu dengan pimpinan DPRD sebelum dilakukan rapat Badan Musyawarah (Banmus).

Dimana dalam rapat tersebut untuk mencari solusi dari persoalan yang menjadi pertanyaan Fraksi.

"Jadi, rapat pertemuan antara Ketua Fraksi dan Pimpinan DPRD harus ada penyelesaian tuntas besok," kata Suwandi, Minggu (30/8/2015).

Oleh karena itu, dikatakan Suwandi, pihaknya bersama fraksi-fraksi DPRD Batu belum bisa memastikan apakah akan melanjutkan boikot rapat paripurna atau mengakhiri boikot.

Dengan demikian gelaran rapat paripurna DPRD Batu agenda penyampaian PAPBD 2015 juga belum jelas bisa dilaksanakan atau terus terhambat.

Meski demikian, dikatakan Suwandi, mengingat pentingnya agenda PAPBD 2015 ini maka pertimbangan demi rakyat akan menjadi yang utama. Artinya, rapat paripurna PAPBD 2015 harus bisa dilaksanakan secepatnya setelah Fraksimendapat penjelasan yang dipersoalkan.

"Kami siap ngebut juga membahas PAPBD 2015, kepentingan rakyat segalanya bagi DPRD," tutur Suwandi.

Malang Masih Butuh 100 Apotek


Malang Masih Butuh 100 Apotek
Minggu, 30 Agustus 2015 20:51


SURYAMALANG.COM//Sylvianita Widyawati

Bambang Aries Purwanto, Ketua Pengurus Cabang IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) Kabupaten Malang

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kebutuhan apotek masih banyak diperlukan, terutama untuk kawasan Malang selatan. Sebab saat ini baru ada 130-an apotek yang kebanyakan ada di kawasan kecamatan perkotaan.

"Saya kira untuk Malang selatan masih perlu sekitar 100-an apotek. Soal SDM-nya, juga cukup," ungkap Bambang Aries Purwanto, Ketua Pengurus Cabang IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) Kabupaten Malangusai kegiatan di Pendopo Agung Kabupaten Malang kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (30/8/2015).

Katanya, sejumlah perguruan tinggi di Malang sudah membuka jurusan apoteker. Sehingga hasil SDM-nya bisa diharapkan.

Menurutnya, pendirian apotek harus ada apotekernya. Itu sebagai syarat keluarnya izin.

"Adanya apoteker di apotek sebagai penanggungjawab obatnya," ungkap Bambang, pemilik apotek di Singosari itu.

Sehingga 130 apotek itu sudah ada 130 apotekernya. Sisanya, apoteker bekerja di RS, industri obat dan jamu. Total apoteker di Kabupaten Malang ada 150 orang.

"Seorang apoteker tidak boleh merangkap bekerja di apotek lain," ujar karyawan Dinkes Kota Malang ini.


Dalam pertemuan dengan para apoteker Kabupaten Malang itu, mengangkat isu mengenai apoteker bisa pro aktif ke masyarakat. Alasannya selama ini, masyarakat kurang mengenal profesi apoteker.

"Masyarakat jika ada yang ingin menanyakan soal obat-obatnya bisa konsultasi ke apotekernya," kata dia.

Dengan begitu, profesi mereka lebih dikenali masyarakat.

"Apoteker harus berani tampil. Apalagi dengan pasien. Sebab bekal pendidikan mereka kan sudah ada. Tinggal keberanian ngomong ke pasien saja," ungkap Bambang.

Bagi masyarakat sendiri juga jangan segan jika ke apotek untuk mengenal apotekernya dan berani menanyakan soal obat-obat.

"Agar tahu, jemput bola. Bahwa saya apoteker," tandasnya.

Selain itu, perkembangan obat-obatan juga pesat.


"Masyarakat dapat informasi yang pas saat beli obat jika mengenal apotekernya," katanya.

Jangan sampai mau beli obat pusing karena informasi yang salah informasi ternyata obat darah tinggi. Hal semacam ini perlu dijembatani dengan berani bertanya dan apoteker membuka diri.

Dijelaskan Bambang, pertemuan rutin antar apoteker juga bisa saling memutakhirkan mengenai obat-obatan, misalkan dilaksanakan lewat seminar. Sehingga apoteker akan selalu dapat info update dalam pekerjaannya.

Begog Asmoro Populerkan Wayang Suket ke Anak-anak


Begog Asmoro Populerkan Wayang Suket ke Anak-anak
Minggu, 30 Agustus 2015 20:10


SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo

Begog Asmoro (kiri) membimbing peserta workshop membuat wayang suket (rumput) dengan bahan rumput ilalang di Dewan Kesenian Malang (DKM) Jalan Majapahit, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (30/8/2015). Workshop ini bertujuan mempopulerkan kembali mainan wayang suket yang mulai punah ditelan jaman.

SURYAMALANG.COM, KLOJEN -Begog Asmoro (57), terlihat telaten mengajari membuat wayang berbahan rumput alang-alang (ilalang) atau wayang suket kepada pengunjung pameran komik karya Teguh Santosa, di kantor Dewan Kesenian Kota Malang, Minggu (30/8/2015).

Beberapa kali ia tampak mempraktikan cara mengikat dan dan menggulung rumput hingga berbentuk wayang ke pengunjung.

"Kalau masih pertama kali (membuat wayang suket) memang agak susah. Memang butuh kebiasaan dan ketelatenan untuk bisa membuat wayang suket," kata seniman asli Mergosono, Kota Malang, saat memberikan pelatihan membuat wayang suket ke pengunjung pameran.

Menurut Begog Asmoro, membuat wayang suket sebenarnya mudah. Wayang suket ini berbahan rumput alang-alang. Ia memilih rumput alang-alang karena panjang dan agak kaku. Sehingga, rumput alang-alang mudah untuk dibentuk menjadi wayang. "Tinggal digulung-gulung, lalu diikat. Yang penting membuat rangkanya dulu. Kemudian dibentuk sesuai selera, mau milih tokoh wayang siapa," ujarnya.

Dikatakannya, wayang suket ini merupakan mainan tradisional yang memanfaatkan bahan seadanya dari alam. Sebenarnya, selain rumput alang-alang, tangkai dan daun ketela juga bisa digunakan membuat wayang.

"Ini (wayang suket) mainan saya waktu kecil. Selain dari suket, saya dulu juga membuat wayang dari daun ketela. Ini mainan tradisional yang sederhana dan murah. Sayang sekarang ditinggalkan," katanya.

Lewat pelatihan ini, ia ingin kembali mempopulerkan mainan wayang suket kepada anak-anak. Ia ingin mengenalkan mainan tradisional itu kepada anak-anak generasi sekarang. "Mainan ini juga melatih ketrampilan dan kreativitas anak-anak," ujarnya.


Peserta pelatihan yang juga Kepala TK Sang Timur, Suster Jeane Marie mengaku baru pertama kali belajar membuat wayang suket. Awalnya, ia merasa kesulitan membuat wayang suket. Tetapi, setelah beberapa kali mencoba, akhirnya ia bisa juga membuat wayang suket.

"Memang butuh sabar dan telaten. Membuat rangkanya yang agak susah," katanya.

Menurutnya, mainan wayang suket ini cukup bagus untuk sarana pembelajaran kepada anak-anak. Ia akan mencoba menjadikan wayang suket sebagai alat peraga untuk edukasi anak-anak didiknya.

"Saya akan menularkan mainan wayang suket ini ke anak-anak dit TK Sang Timur," ujarnya.

Sementara itu, anak komikus Teguh Santosa, Dhani Valiandra mengatakan pameran komik karya Teguh Santosa kali ini memang difokuskan khusus wayang. Ia memamerkan komik karya Teguh Santosa yang berjudul Dewa Ruci. Menurutnya, komik Dewa Ruci ini memiliki karakter kuat bagi masyarakat Jawa.

"Acara ini kami namakan Ngaji Wayang. Kami memamerkan komik karya Teguh Santosa khusus wayang. Acara ini sebagai preview sebelum pelaksanaan pameran besar Teguh Santosa tahun depan (2016)," katanya.

Dikatakannya, pameran itu akan dilaksanakan sampai Senin (31/8/2015). Banyak kegiatan dalam pameran tersebut. Selain memamerkan komik karya Teguh Santosa, dalam kegiatan itu juga diadakan pelatihan membuat wayang suket. Kegiatan tersebut juga sebagai ajang mengumpulkan teman-teman Teguh Santosa.


"Dengan cara mengenang karya Teguh Santosa, kami ingin membangkitkan kembali kesenian di Malang. Teman-teman bapak (Teguh Santosa)

Alasan Satpol PP Tak BeraniTertibkan Reklame Bodong


Alasan Satpol PP Tak BeraniTertibkan Reklame Bodong
Minggu, 30 Agustus 2015 21:49


SURYAMALANG.COM/Achmad Amru Muiz

salah satu papan reklame diduga bodong yang ada di jalan Agus Salim kota Batu yang lama tidak terurus yang seharusnya menjadi target penertiban Satpol PP Batu, Minggu (30/8/2015).

SURYAMALANG.COM, BATU - Belum adanya aturan sanksi tegas terhadap reklame bodong membuat Satpol PP Kota Batu ragu melakukan penertiban.

Pasalnya, jika Satpol PP nekat melakukan penertiban dipastikan akan selalu kalah dalam persidangan setelah majelis hakim akan membebaskan tersangka pemilik reklame karena tidak ada dasar hukum kuat.

Kepala Satpol PP Kota Batu, Robiq Yunianto mengatakan, sanksi terhadap pelanggar Reklame di Kota Batu sebatas sanksi administrasi. Dan tidak ada sanksi denda atau sanksi pidana terhadap para pemilik reklame yang melanggar.

Padahal, keberadaan reklame yang masuk kategori bodong di Kota Wisata cukup banyak dan keberadaanya sangat mengkhawatirkan.

"Silahkan dilihat sendiri, di sejumlah sudut kota banyak reklame yang tidak jelas siapa pemiliknya. Kami sendiri tidak bisa berbuat banyak karena tidak ada aturan mendasari langkah penertiban," kata Robiq Yunianto, Minggu (30/8/2015).

Dijelaskan Robiq, selama ini sesuai aturan dalam pemberian sanksi administrasi pada reklame ditentukan oleh tim terpadu. Dimana tim terpadu yang beranggotakan instansi terkait di Pemkot Surabaya akan menggelar persidangan untuk mengeluarkan keputusan sanksi kepada pemilik reklame bodong yang telah melanggar aturan.

Hanya saja, sampai kini tim terpadu yang diatur dalam Perwali itu tidak pernah ada kegiatan dan sidang penentuan melanggar atau tidak pemilik reklame. Dengan demikian Satpol PP sebagai instansi penegak Perda juga belum pernah menerima surat bantuan penertiban (Bantib) dari tim terpadu sesuai aturan.

"Makanya, bila ditanya kapan Satpol PP melakukan penertiban reklame bodong, maka kamipun tidak akan dapat menjawabnya. Dan kondisi itu akan terus berlanjut sampai ada aturan tegas soal Reklame di kotaBatu," tandas Robiq.

Terlebih, tambah Robiq, melihat status Kota Batu sebagai Kota Wisata maka tentunya persoalan Reklame tanpa memiliki izin atau izin mati tersebut harus bisa dibersihkan. Dengan demikian estetika Kota WisataBatu yang banyak didatangi wisatawan akan dapat terjada dengan baik dan keindahan bisa diwujudkan.

"Bila mengingat semangat Kota Wisata Batu rasanya memang ingin menghabiskan reklame bodong itu, tapi aturan yang membuat kami tidak segera bisa menertibkan," tutur Robiq

Jelang Tanding, Singo Edan Kian Sempurna


Jelang Tanding, Singo Edan Kian Sempurna
Minggu, 30 Agustus 2015 22:05


SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo

Tim Arema Cronus kembali berlatih setelah libur usai uji coba dengan PSS Sleman dan Persis Solo di Lapangan Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Kamis (28/5/2015).

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Turnamen Piala Presiden resmi bergulir Minggu (30/8/2015) dengan ditandai berjalannya pertandingan Bali United Pusam (BUP) melawan Persija.

Tim Arema yang tergabung dalam grup B akan memulai laga pada Selasa (1/9/2015). Kubu Aremapun menyatakan kesiapan mengarungi turnamen dengan nilai hadiah mencapai Rp 6 miliar itu.

Persiapan Tim Singo Edan semakin sempurna ketika semua pemain sudah berlatih bersama. Bahkan kiper Kurnia Meiga dan dua pemain asing baru Arema Morimakan Koita dan Lancine Kone sudah ikut dalam latihan bersama.

Tim pelatih Arema menyebut skuat Singo Edan sudah siap menghadapi tim-tim lawan dalam babak penyisihan grup B. Arema juga siap melakoni semua laga dengan semua aturan baru yang diterapkan di Piala Presiden.

Setelah menyatakan dukungan pada pegaturan jadwal, pelatih Arema,Joko Susilo juga menyatakan menyambut baik dan siap menjalani semua aturan penyelenggara.

Pelatih berjuluk Gethuk itu juga menyatakan siap menghadapi aturan pertandingan yang sempat diwacanakan menggunakan sistem adu penalti ketika pertandingan berakhir seri.

Tim Aremapun akan tetap siap ketika aturan adu penalti itu dibatalkan.







"Saya sendiri belum memastikan aturan mana yang diterapkan menurut manual resmi, tapi kami harus siap bertanding apapun aturannya. Mau ada adu penalti atau tidak, ataukah pakai sudden death, kami siap," tegas Gethuk, Minggu (30/8/2015).

Pelatih yang juga mantan pemain Arema era Galatama itu menyebut tim pelatih tetap akan memberi latihan khusus untuk para algojo tendangan penalti. Menurutnya, latihan untuk persiapan tendangan penalti di pertandingan itu akan tetap bermanfaat apapun aturan yang akan diterapkan.

"Latihan penalti akan kami siapkan, setelah memoles permainan, persiapan tendangan penalti juga perlu disiapkan, dalam tiap pertandingan normalpun tendngan penalti perlu disiapkan," tambahnya.

Pada turnamen Piala Presiden banyak diterapkan aturan-aturan baru. Salah satu aturan baru yang ditetapkan adalah sistem pertandingan dan poin.

Aturan itu menyebut bila selama 90 menit waktu normal kedua tim bermain imbang, maka dilanjutkan ke babak adu penalti. Bagi pemenang adu penalti mendapatkan dua poin, sementara yang kalah mendapatkan satu poin.

Belakangan aturan adu penalti itu dirubah. Laga penyisihan grup yang berakhir seri akan tetap diakhiri dengan masing-masing tim akan menerima poin satu.

Perubahan ini juga berefek dengan perubahan lain berupa aturan perolehan poin dan penentuan tim yang lolos. Jika nantinya ada akumulasi nilai sama, maka penentuannya adalah dengan menggunakan head-to-head bukan selisih
Aturan lain baru yang diterapkan adalah soal pergantian pemain sampai enam kali, adanya water break di setiap babak. Pemasangan pemain asing yang dibatasi tiga orang dan pemimpin pertandingan (wasit) akan diumumkan 10 menit sebelum pertandingan digelar.

"Secara umum kami mendukung terobosan aturan di turnamen ini, terobosan yang istimewa menurut saya adalah penentuan wasit pemimpin pertandingan 10 menit sebelum tanding. Yang pasti kami siap," tegas Ruddy Widodo, GM Arema Cronus.

Alasan Pedagang Dinoyo Boikot Bayar Retribusi, Baca ini


Alasan Pedagang Dinoyo Boikot Bayar Retribusi, Baca ini
Senin, 31 Agustus 2015 13:30


SURYAMALANG.COM/Dyan Rekohadi

Para pedagang Pasar Dinoyo Kota Malang menggelar aksi protes yang dilakukan di jalan Soekarno Hatta, Sabtu (7/3/2015).

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Pedagang Pasar Dinoyomengancam menolak membayar retribusi di Pasar Penampungan Sementara Merjosari, Malang.

Penolakan membayar retribusi itu sebagai bentuk protes terhadap proses pembangunan pasar tradisional di Pasar Terpadu Dinoyo yang sampai sekarang belum selesai.

Hal itu disampaikan perwakilan pedagang saat mendatangi Balai KotaMalang, Senin (31/8/2015).

Kedatangan para pedagang sebenarnya untuk menagih janji kepada Wali Kota Malang, M Anton, yang berjanji akan mempertemukan pedagang dengan investor membahas soal penyelesaian pembangunan pasar tradisional.

Tetapi, sampai sekarang belum ada tindakan dari Pemkot untuk mempertemukan pedagang dengan investor.

"Senin pekan lalu, kami melakukan aksi di Balai Kota Malang. Abah Anton (Wali Kota Malang) menemui kami dan berjanji akan mempertemukan pedagang dengan investor. Tapi, sampai sekarang belum ada tindak lanjut," kata Dulani, perwakilan pedagang Pasar Dinoyo saat di Balai Kota Malang.

Selain ingin menagih janji Wali Kota, kata Dulani, kedatangan perwakilan pedagang ke Balai Kota juga untuk meminta salinan perjanjian kerja sama (PKS) pembangunan Pasar Terpadu Dinoyo ke Pemkot Malang. Tetapi, pedagang tidak berhasil bertemu dengan Kepala Bagian Kerja Sama.

"Para pejabatnya sedang ke Surabaya. Tidak ada yang menemui kami," ujarnya.

Dikatakannya, karena tidak ada respon dari Pemkot Malang, para pedagang sepakat akan melakukan boikot membayar retribusi di Pasar Penampungan Sementara Merjosari. Saat ini, pedagang masih diwajibkan membayar retribusi yang besaran mulai Rp 1.000 sampai Rp 5.000 per pedagang.

"Kami boikot bayar retribusi. Ini bentuk protes karena pembangunan pasar tradisional tidak kunjung selesai. Dulu janjinya setelah Lebaran, pedagang bisa pindah ke pasar baru. Kenyataannya, sampai Agustus ini pembangunan pasar tradisional belum juga selesai," kata pedagang pracangan itu.

Pedagang lainnya, Romdoni menyatakan rencananya para pedagang akan melakukan boikot membayar retribusi pada Rabu (2/9/2015).

Pedagang akan berkumpul dulu membahas rencana boikot pada Selasa (1/9/2015). Ia akan membuat selebaran untuk memberitahukan ke pedagang lain agar menolak membayar retribusi.

"Selama ini saya bayar retribusi Rp 3.000 per hari. Saya hanya pakai meja untuk jualan ikan," kata Romdoni.

Sebelumnya, perwakilan pedagang Pasar Dinoyo menggeruduk Balai Kota Malang, Senin (24/8/2015). Para pedagang ingin menyampaikan pernyataan sikap kepada Wali Kota Malang, M Anton, soal pembangunan Pasar Terpadu Dinoyo.

Para pedagang meminta Pemkot Malang untuk menekan investor agar segera menyelesaikan pembangunan pasar tradisional. Sebab, investor menjanjikan pembangunan pasar tradisional seleseai setelah Lebaran.

Pemkot Malang juga berjanji pembangunan pasar tradisional ditargetkan selesai Agustus 2015 ini.

Pemuda Tabrak Truk Mogok Hingga Luka Parah


Pemuda Tabrak Truk Mogok Hingga Luka Parah
Senin, 31 Agustus 2015 13:53

SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG - Sebuah kecelakaantunggal terjadi di Jalan Mayjen Sungkono, Kota Malang, Senin (31/8/2015) pagi.

Kecelakaan itu mengakibatkan seorang pengendara motor mengalami luka parah dibagian kepala akibat menabrak truk fuso yang mogok.

Kecelakaan ini bermula dari peristiwa truk fuso pengangkut asbes L 8009 HQ yang dikendarai Mistari (40), warga Probolinggo, mogok saat melintasi Jl Mayjen Sungkono.

Truk ini mogok saat hendak masuk ke halaman rumah nomor 10. Saat itu ban depan sebelah kiri masuk kali, sementara badan truk melintang hingga menyisakan seperempat jalan.

Diduga, sopir kurang hati-hati dengan jalur jalan yang sempit saat berbelok.

"Truk masuk lobang ini kejadiannya pagi hari, sebelum jam lima pagi truk ini sudah melintang di sana," ungkap Kanit Laka Lantas PolrestaMalang, Ipda Junaedi pada Surya, Senin siang.

Junaedi menambahkan truk ini kemudian ditabrak oleh Ahmad Fatoni (27), warga Desa Uwolu, Kecamatan Bululawang yang mengendarai sepeda motor Honda Vario N 1496 IW. Ahmad mengendarai sepeda motor dari arah Selatan menuju Utara.

"Pengendara sepeda motor menabrak bagian belakang truk. Kejadiannya, sekitar jam lima pagi," tambah Junaedi.
Belum diketahui, penyebab Ahmad menabrak bagian belakang truk.

Kendati demikian, ada dugaan bahwa Ahmad kurang hati-hati, dan tak melihat marka jalan yang memberitahu bahwa ada truk mogok di sana. Tambahlagi, lampu penerangan jalan di sana juga minim.

Ahmad lalu menabrak bagian belakang truk, lalu mengakibatkan kepalanya terluka, dan sepeda motornya rusak parah. Ahmad dilarikan ke rumah sakit akibat tabrakan ini.

Selain mengakibatkan kecelakaan, kepadatan arus kendaraan juga terjadi akibat truk yang melintang di tengah jalan tersebut. Kepadatan arus kendaraan ini baru berakhir sekitar pukul 08.00, usai truk tersebut dievakuasi.

Diancaman Pedagang, Ini Jawaban Dinas Pasar Kota Malang


Diancaman Pedagang, Ini Jawaban Dinas Pasar Kota Malang
Senin, 31 Agustus 2015 15:01


SURYAMALANG.COM/Sulvi Sofiana

Para pedagang pasar Dinoyo Kota Malang membentangkan spanduk saat unjuk rasa, Senin (30/3/2015)



SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kepala Dinas Pasar Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan tidak mempermasalahkan ancaman perwakilan pedagang Pasar Dinoyo yang berencana memboikot bayar retribusi.

Menurutnya, pedagang yang memboikot bayar retribusi hanya sebagian kecil pedagang yang menolak pembangunan Pasar Terpadu Dinoyo.

"Tidak masalah, itu hanya kelompok (pedagang) kecil saja. Mayoritas pedagang tidak masalah dengan pembangunan Pasar Terpadu Dinoyo," kata Wahyu, Senin (31/8/2015).

Dikatakannya, mayoritas pedagang tidak terpengaruh dengan gerakan yang dilakukan kelompok kecil pedagang itu. Mayoritas pedagang juga sudah mengikuti proses pembayaran biaya pengganti kualitas bangunan.

"Laporan dari investor, mayoritas pedagang sudah tidak ada masalah dengan pembangunan Pasar Dinoyo," ujarnya.

Pedagang Pasar Dinoyo mengancam menolak membayar retribusi di Pasar Penampungan Sementara Merjosari. Penolakan membayar retribusi itu sebagai bentuk protes terhadap proses pembangunan pasar tradisional di Pasar Terpadu Dinoyo yang sampai sekarang belum selesai.

Hal itu disampaikan perwakilan pedagang saat mendatangi Balai KotaMalang, Senin (31/8/2015). Kedatangan para pedagang sebenarnya untuk menagih janji kepada Wali Kota Malang, M Anton, yang berjanji akan mempertemukan pedagang dengan investor membahas soal penyelesaian pembangunan pasar tradisional.

Tetapi, sampai sekarang belum ada tindakan dari Pemkot untuk mempertemukan pedagang dengan investor.

Kota Wisata Batu Diawasi 20 CCTV, Ini Kegunaanya


Kota Wisata Batu Diawasi 20 CCTV, Ini Kegunaanya
Senin, 31 Agustus 2015 16:41


SURYAMALANG.COM, BATU - Dinas Perhubungan Kota Batumenambah enam titik pantauan di sejumlah sudut Kota Wisata Batu.

Dengan demikian, sampai saat ini sudah ada 12 titik pantauan dengan 20 CCTV di seluruh wilayah Kota Batu.

Kepala Dishub Kota Batu, Bambang Kuncoro melalui staf Dishub, Iswadi mengatakan, untuk satu titik pantauan terpasang dua hingga tiga CCTV.

Dimana arah pantauan tersebar di sekeliling titik. Seperti titik jalan simpang lima Junrejo atau simpang empat BCA serta titik-titik di kawasan jalur sibuk lalu lintas lainya.

"Dengan demikian bila terjadi kepadatan arus lalin di Kota Wisata Batuakan bisa diketahui dan langsung dilakukan tindak lanjut," kata Iswadi, Senin (31/8/2015).

Dijelaskan Iswadi, semua CCTV tersebut dikendalikan di pusat pemantauan yang ada di Kantor Dishub Kota Batu. Disamping itu, monitor pantauan CCTV juga terpasang di ruang dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu serta di Mapolres Batu.

Oleh karena itu, dikatakan Iswadi, kepala daerah Kota Batu dan PolresBatu akan bisa melakukan pemantauan terhadap kondisi wilayah KotaBatu dari 12 titik pantauan.

"Tentunya Bapak Wali Kota dan Bapak Wakil Wali Kota serta petugas Kepolisian akan mengetahui apa yang terjadi di sekitar titik pantauan CCTV bila terjadi persoalan," ucap Iswadi.

Memang, diakui Iswadi, CCTV tersebut memiliki fungsi utama pemantauan kondisi lalu lintas di Kota Batu. Dan bisa juga CCTV tersebut digunakan untuk mengetahui terjadinya tindak kriminalitas yang kemungkinan terjadi disekitar titik pantauan.

"Dengan begitu aparat keamanan bisa bertindak cepat dalam melakukan pengamanan wilayah," tutur Iswadi.

Komikus Zaman Sekarang Kehilangan Karakter, Ini Sebabnya


Komikus Zaman Sekarang Kehilangan Karakter, Ini Sebabnya
Senin, 31 Agustus 2015 17:04


SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi

Komikus Malang, Aji Prasetyo (baju merah rambut gondrong) dan anak Teguh Santosa, Dhany Valiandra (baju abu-abu) melakukan diskusi dengan pengunjung pameran komik karya Teguh Santosa di gedung Dewan Kesenian Kota Malang, Senin (31/8/2015).
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Keterbatasan akses informasi dan literasi karya komik era 1970-an, membuat karya komikus genarasi sekarang kehilang karakater asli Indonesia.

Sekarang, kiblat komikus masa kini sudah bergeser ke Jepang dan Amerika Serikat.

Topik itu menjadi pembahasan dalam diskusi ringan di pameran komik karya Teguh Santosa di gedung Dewan Kesenian Kota Malang, Senin (31/8/2015). Hadir sebagai pembicara dalam diskusi itu, komikusMalang, Aji Prasetyo dan anak Teguh Santosa, Dhany Valiandra.

Aji Prasetyo mengatakan ada mata rantai yang terputus antara komikus di zaman Teguh Santosa dengan komikus generasi masa kini.

Minimnya literasi dan informasi tentang karya komik masa lalu, membuat komikus generasi sekarang yang beralih kiblat. Komikus era sekarang lebih berkiblat pada karya komik dari Jepang dan Amerika Serikat.

"Ini pentingnya ada pameran karya komik era 1970-an, seperti karya Teguh Santosa. Pameran ini bisa menjadi refrensi bagi komikus zaman sekarang," katanya.

Dikatakannya, pameran komik karya Teguh Santosa bukan sekadar untuk mengenang kebesaran nama Teguh ketika itu. Tapi, lewat pameran ini, para komikus muda dapat meneladani totalitas Teguh dalam membuat sebuah karya.

Dengan keterbatasan teknologi, Teguh dapat membuat karya komik yang bagus ketika itu.

"Saya paling salut dengan riset yang dilakukan Teguh sebelum membuat karya. Riset visualnya kuat. Ia harus keliling ke museum-museum sebelum membuat karya. Seharusnya komikus sekarang malu kalau risetnya kalah dengan Teguh. Apalagi sekarang didukung tekonologi canggih," ujarnya.

Anak Teguh Santosa, Dhani Valiandra mengakui memang ada mata rantai yang terputus antara karya komikus era 1970-an dengan komikus zaman sekarang.

Hal itu disebabkan minimnya informasi dan literasi tentang komik karya komikus zaman dulu. Pemerintah sendiri dinilai kurang peduli untuk mengarsipkan karya-karya komik masa lalu.

"Sekarang, kami ingin membangkitkan kembali komik di Indonesia. Salah satunya dengan membuat pameran komik karya Teguh Santosa," katanya.

Ia juga berencana membuat pameran besar komik karya Teguh Santosa tahun depan (2016) di Malang. Pameran komik itu berskala nasional dan mendatangkan komikus dari luar negeri.

"Saya ingin membuat Teguh Santosa Award. Sekarang masih kami diskusikan konsepnya seperti apa," ujarnya.


Peserta diskusi, Wairis Soleh mengaku kagum dengan komik karya Teguh Santosa yang dipamerkan.

Menurutnya, komik karya Teguh Santosa sangat berkarakter. Beda dengan komik karya komikus sekarang yang lebih condong meniru karya dari Jepang dan Amerika Serikat.

"Karya komikus sekarang sudah kehilangan karakter. Sekarang kiblatnya ke Jepang dan Amerika Serikat. Soalnya, refrensi karya komik masa lalu sangat minim," katanya.

Ia berharap pemeran-pameran komik karya komikus masa lalu terus digalakan. Agar komikus generasi sekarang tidak terputus dengan karya komik masa lalu.

"Sekarang dunianya internet. Kalau bisa literasi dan informasi tentang karya komik masa lalu bisa diakses lewat internet," ujarnya.

Uang Pungutan Pendidikan Dikembalikan ke Wali Murid


Uang Pungutan Pendidikan Dikembalikan ke Wali Murid
Minggu, 30 Agustus 2015 18:47


SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi

Suasana pertemuan wali murid SDN Bandungrejosari dengan Dinas Pendidikan dan pihak sekolah yang difasilitasi komisi D DPRD Kota Malang, Kamis (20/8/2015).



SURYAMALANG.COM, SUKUN - Protes yang dilakukan wali murid soal praktik pungutan untuk beli komputer di SDN Bandungrejosari I berbuntut pada pembubaran paguyuban wali murid di sekolah tersebut.

Paguyuban murid juga mengembalikan uang pungutan kepada wali murid yang sudah terlanjur membayar.

Wakil Ketua Paguyuban Wali Murid Kelas 3C SDN Bandungrejosari I, Herlia mengatakan pembubaran paguyuban wali murid dilakukan, Sabtu (29/8/2015). Ketika pembubaran, paguyuban juga mengembalikan uang pungutan kepada wali murid yang sudah membayar.

"Untuk sementara paguyuban wali murid resmi dibubarkan. Uang pungutan untuk pembelian komputer juga sudah dikembalikan ke wali murid," kata Herlia, Minggu (30/8/2015).

Dikatakannya, untuk kelas 3C, tercatat sudah ada 15 wali murid yang sudah membayar uang pungutan untuk membeli komputer. Tiap siswa diwajibkan membayar Rp 100.000 untuk membeli komputer. Berarti uang pungutan yang sudah terkumpul di kelas 3C Rp 1,5 juta. "Semua sudah dikembalikan ke masing-masing wali murid," ujarnya.

Tetapi, kata Herlia, untuk komite sekolah sampai sekarang masih belum dibubarkan. Padahal, sesuai isi kesepakatan yang ditandatangani perwakilan wali murid, Kepala Sekolah, dan Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP), selain paguyuban komite sekolah juga harus dibubarkan terlebih dulu. "Kami masih menunggu pembubaran komite sekolah untuk diganti pengurus baru," katanya.

Hal sama diungkapkan wali murid kelas 5B, Eko Agus Susilo. Menurut Eko, paguyuban wali murid di kelas 5B juga sudah dibubarkan. Uang pungutan untuk membeli komputer juga sudah dikembalikan ke masing-masing wali murid. "Saya belum tahu apakah akan dibentuk lagi paguyuban wali murid. Kami menunggu wali murid lainnya," ujarnya.

Dikatakannya, sebenarnya yang lebih penting sekarang ini melakukan penyegaran kepengurusan komite sekolah. Setelah ada permasalah ini, sudah saatnya ada pergantian pengurus di komite sekolah. "Sebenarnya, penyegaran kepengurusan komite sekolah lebih penting. Kalau paguyuban ini sebenarnya informal, di aturannya juga tidak ada. Paguyuban ini fungsinya untuk memudahkan koordinasi antar-wali murid," katanya.

Perlu diketahui sejumlah wali murid yang merupakan perwakilan paguyuban wali murid SDN Bandungrejosari 1 sempat memprotes pungutan yang terjadi disekolah itu. Pungungutan itu dilakukan untuk membeli komputer di sekolah.

Nilai pungutan bervariasi. Untuk siswa kelas 1 nilai pungutannya Rp 450.000, kelas 2 sebesar Rp 150.000 yang kemudian diturunkan menjadi Rp 100.000, sedangkan kelas 3 sampai 6 dipungut sebesar Rp 100.000

Selain Karnaval, Ini Penyebab Kemacetan Parah Kota Malang


Selain Karnaval, Ini Penyebab Kemacetan Parah Kota Malang
Minggu, 30 Agustus 2015 17:03


SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi

Kegiatan karnaval sebagai puncak peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI yang diselenggarakan di beberapa lokasi di Kota Malang menyebabkan kemacetan di mana-mana, Minggu (30/8/2015).



SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Kasat Lantas Polres MalangKota,AKP David Trio Prasojo mengakui memang terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan di Kota Malang, Minggu (30/8/2015).

Kemacetan disebabkan adanya kegiatan karnaval sebagai puncak peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI.

"Apalagi sekarang akhir pekan, banyak juga warga luar kota yang berkunjung ke Malang. Kemacetan di beberapa titik tidak bisa dihindari," kata AKP David.

Dikatakannya, ada dua kegiatan karnaval yang mengirim surat ke Satlantas Polres Malang Kota untuk meminta bantuan pengaturan lalu lintas. Yakni, kegiatan karnaval di Ketawanggede dan di Sulfat. Sedangkan, beberapa kegiatan karnaval lagi seperti di Sukun dan Gadang, meminta bantun ke Polsek.

"Semua personel Satlantas tidak boleh libur hari ini. Mereka kami kerahkan untuk mengatur lalu lintas. Kami juga meminta bantuk ke Polsek untuk pengaturan lalu lintas," ujarnya.

Untuk karnaval di Ketawanggede, kata David, polisi melakukan rekayasa lalu lintas di beberapa titik untuk mengurai kemacetan. Misalnya, polisi menutup jalur ke arah Dinoyo di perempatan di Jembatan Soekarno-Hatta.

Kendaraan dari arah Jl Mayjend Panjaitan yang hendak ke arah Dinoyo harus memutar lewat Jl Soekarno-Hatta dan lewat jalur alternatif di kawasan Tunggulwulung.

"Kami memang konsentrasi di kegiatan karnaval Ketawanggede. Karena jalur yang digunakan karnaval merupakan jalur utama yang menghubungkan Malang ke Batu," katanya.

Warga Sumbersari, Doni mengatakan ikut membantu mengatur arus lalu lintas di Jl Gajayana. Saat karnaval berlangsung, Doni menutup Jl Gajayana agar kemacetan di Dinoyo tidak bertambah parah. Kendaraan yang melintas di Jl Gajayana diminta untuk putar balik.

"Untuk pengendara sepeda motor, bisa lewat jalur-jalur alternatif di kampung. Tapi untuk kendaraan roda empat yang hendak menuju Batu harus memutar lewat Soekarno-Hatta," ujarnya.

Ini Janji Dua Pemain Asing Anyar untuk Arema

Ini Janji Dua Pemain Asing Anyar untuk Arema

Minggu, 30 Agustus 2015 16:49


Net

Logo Arema Cronus

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Morimakan Koita dan Lancine Kone akhirnya bergabung dengan tim Arema. Dua pemain asing baru itu langsung hadir dan mengikuti latihan tim Singo Edan di Stadion Kanjuruhan sesaat setelah tiba di Malang, Sabtu (29/8/2015).

Meski baru datang dan bergabung dengan tim Arema jelang dimulainya turnamen Piala Presiden, pemain asal Mali dan Pantai Gading di Afrika itu mengaku siap membantu Arema memburu target sebagai juara turnamen.

Lancine Kone yang terakhir kali memperkuat tim Persipura di ISL 2015 menyebut dirinya akan memberikan penampilan terbaik untuk Arema selama menjalani turnamen.

"Saya datang ke Arema untuk bantu tim ini juara Piala Presiden, setelah itu saya tidak tahu bisa lanjut (memperkuat Arema) atau tidak. Saya tidak memikirkan hal itu, yang penting saya ingin memberikan apa yang saya bisa untuk Arema di Piala Presiden nanti," ujar Kone.

Lancine dan Morimakan tidak menyebut secara spesifik alasan mereka bergabung dengan Arema. Mereka juga tidak menyebut nilai kontrak mereka dengan Arema.

"Arema is Good," ujar Morimakan Koita singkat saat ditanya teng alasannya menerima pinangan manajemen Arema.

Pemain yang baru pertama kali masuk ke Indonesia awal tahun 2015 ini belum bisa memberi keterangan lebih lanjut karena belum bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia.


Morimakan Koita dan Lancine Kone sebelumnya sama-sama pernah memperkuat tim Sriwijaya FC. Keduanya molor untuk bisa segera hadir di Kota Malang karena harus melalui perjalanan panjang lintas benua.

Morimakan Koita, berangkat dari Bamako, Mali dan harus transit di Dakkar (Senegal) dan Abu Dhabi (Uni Emirat Arab) sebelum tiba di Jakarta.

Lancine Kone juga menjalani perjalanan panjang ke Indonesia dari Pantai Gading. Kone harus transit di Addis Ababa (Ethiopia), lalu ke Bangkok (Thailand), kemudian ke Kuala Lumpur (Malaysia), baru ke Jakarta (Indonesia).

Keduanya tiba di Malang, Sabtu (29/8) siang, dan langsung ikut latihan di Stadion Kanjuruhan.

Polisi Selidiki Sebab Kecelakaan Kapolsek Wonosari dan Istri


Polisi Selidiki Sebab Kecelakaan Kapolsek Wonosari dan Istri
Minggu, 30 Agustus 2015 16:11


SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan yang menewaskan Kapolsek Wonosari, AKP Afan Junaedi (51) dan istrinya, Tatik Hidayah (50), Minggu (30/8/2015).

Mereka menumpang mobil pribadinya, Daihatsu Xenia dari arah barat ke timur.

"Sedang kami selidiki penyebabnya. Sebab mobil sempat oleng. Apa menghindari sesuatu atau lainnya. Setelah oleh, mobil sempat menabrak becak dan tiga pohon," ungkap Wakapolres Malang, Kompol Arief Mukti Surya kepada SURYAMALANG.COM, Minggu di halaman IGD RSUD Kanjuruhan Kepanjen.

Kecelakaan terjadi di depan SPBU Ngebruk, Jl Raya Sumberpucung, Kabupaten Malang. Menurutnya, usai kecelakaan, kondisi istri kapolsek masih bernafas ketika didatangi anggota.

Namun dalam perjalanan dibawa ke RSUD meninggal dunia. Setelah istrinya meninggal dunia, AKP Afan yang mengalami luka tulang rusuk dan pendarahan dalam akhirnya menyusul istrinya.

"Pak Afan meninggal jam 13.05 WIB," kata dia.

Mereka meninggalkan tiga anak. Menurut Kapolsek Pakisaji, AKP Sri Amung, anak pertama Afan malah baru dinikahkan. Saat mendatangi RSUD, anak pertama datang bersama istrinya dan adik bungsunya, nomer tiga.

Sedang yang nomer dua, masih belum kelihatan. Kabarnya masih berada di luar kota. Kejadian kecelakaan pada pukul 11.00. Selanjutnya, polisi melakukan olah TKP.

"Dengan olah TKP bisa mengetahui penyebab kejadiannya dan akan minta keterangan saksi," kata Wakapolres Malang.

Apa kemungkinan ada masalah dengan mobilnya, misalkan rem blong, Mukti menjawab tidak.

"Mobilnya baru. Keluaran 2014," jelasnya.

Informasinya mereka habis dari Karangkates untuk berlatih tenis.

Sebelum menjadi Kapolsek Wonosari, Afan pernah menjadi Kasubag Sarpras Polres Malang dan pernah bertugas di Polres Probolinggo.

Jenazah pasutri dari RSUD kemudian dibawa dua mobil ambulans ke RSSA untuk visum.

Katanya visum merupakan standar yang harus dilakukan usai terjadi kecelakaan. Soal pengisian jabatan kapolsek nanti, menjadi kebijakan Kapolres Malang.

"Sekarang kita konsentrasi penanganan ini dulu," kata mantan Kabag Ops Polres Lamongan ini.

Plt atau pjs minimal bisa diisi Iptu senior atau AKP.

Hebat! 10 Program Studi UIN Maliki Berstandar ASEAN

Hebat! 10 Program Studi UIN Maliki Berstandar ASEAN

Minggu, 30 Agustus 2015 14:07


SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di 2016, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN MalikiMalang saat ini mempersiapkan strategi terkait mutu pendidikan berskala ASEAN dan dunia.

Melalui ASEAN University Network Quality Assurance (AUN-QA), UIN Maliki mentargetkan dalam jangka waktu dekat ini 10 program studi akan memiliki akreditasi berstandar ASEAN.

Hal ini, karena 10 prodi itu telah didatangi oleh para asesor dari AUN-QA beberapa waktu lalu. Bahkan saat ini, Wakil Rektor 2 telah berangkat ke Thailand untuk mengurus berkas lainnya untuk akreditasi AUN -QA.

"Kami siapkan 10 Prodi yang berakreditasi A seperti Pendidikan Agama Islam, Pendidikan IPS, Pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah, Ahwalus Syakhsiyah, Sastra Arab, Sastra Inggris, Manajemen, Biologi, S2 Pendidikan Bahasa Arab dan S2 Ahwalus Syakhsiyah. Selasa (1/9) saat Wakil Rektor 2 telah tiba di kampus, baru kami tahu perkembangannya," terang Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Dr Agus Maimun MPd saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Minggu (30/8/2015).

Dikatakannya, untuk skala dunia, pihak UIN Maliki Malang telah memiliki rencana untuk ikut serta melakukan akreditasi perguran tinggi Islam dalam wadah Islamic University Quality Assurance (IUQA).

Di Indonesia hanya ada dua perguruan tinggi islam yang masuk dalam link tersebut, yakni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN MalikiMalang. Dengan masuk dalam link ini, UIN Maliki Malang bisa mengukur standar mutunya dalam lingkup perguruan tinggi islam di tingkat dunia.

"IUQA ini berpusat di Bahrain dan memiliki lingkup mendunia. Hal ini sebagai wadah bagi perguruan tinggi islam yang tergabung di dalamnya untuk mengukur kualitasnya," terangnya. Selain itu dengan terjaring dalam lingkup IUQA, UIN Maliki Malangdapat masuk dalam program pembinaan, seminar juga bisa bertukar ide untuk memberikan masukan bersama bagi seluruh perguruan tinggi islam sedunia.

"Penambahan jaringan dan segala bentuk peningkatan mutu, tentunya sangat penting bagi pembelajaran di UIN," tegasnya.

Peningkatan kualitas mahasiswa juga dengan dilatih untuk menangkap peluang usaha dari bidang ilmu masing-masing. Sehingga dapat memperoleh peluang kewirausahaan di bidang ilmunya. Seperti pada bidang Ilmu Syariah, kwirausahaan dapat diciptakan melalui pemberian jasa sebagai mediator di Pengadilan Agama dan lainnya.

"Selama ini keberadaan mediator masih belum sepopuler profesi pengacara atau hakim, jadi ini bida menjadi peluang kewirausahaan mahasiswa di bidang Ilmu Syariah," jelasnya.

Contoh lain yaitu pada ilmu Tarbiyah yang bisa dengan membuka bimbingan belajar. Bidang sastra bisa jadi penerjemah atau membuka kursus bahasa.

"Semua bidang ilmu bisa menjadi wirausaha sesuai bidangnya, pintar-pintarnya saja menangkap peluang," kata Agus.

Tabrak Becak, Petinggi Polisi dan Istri Meninggal Dunia Bareng

Tabrak Becak, Petinggi Polisi dan Istri Meninggal Dunia Bareng
Minggu, 30 Agustus 2015 13:46


SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Kapolsek Wonosari, AKP Afan Junaedi (51) dan istrinya, Tatik Hidayah (50) meninggal dunia karena mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Minggu (30/8/2015).

Saat ini, jenazah ada di RSUD Kanjuruhan Kepanjen.

Awalnya yang meninggal dunia adalah istrinya. Kemudian disusul suaminya. Semuanya meninggal dunia saat dirawat di RSUD itu

"Mereka mengalami kecelakaan di depan SPBU Ngebruk," jelas AKP Sri Widyasari, Kapolsek Sumberpucung kepada SURYAMALANG.COM di halaman IGD RSUD Kanjuruhan.

Kejadian diperkirakan pada pukul 11.45. Saat laka, pasutri mengendarai mobil pribadinya. Mereka dari arah barat ke timur dan hendak pulang ke rumahnya di Desa Ngebruk.

Entah bagaimana, mobil pribadi kapolsek menabrak becak parkir yang kosong dan kemudian menghantam pohon.

Informasinya, mereka baru bermain tenis di kawasan Karangkates. Kegiatan itu kerap mereka lakukan saat hari Minggu.

Anak korban menangis terus menghadapi kenyataan ayah dan ibunya meninggal bareng. Di halaman IGD, sejumlah polisi termasuk beberapa kapolsek datang termasuk Wakapolres Malang, Kompol Arief Mukti Surya.

Ia berjanji akan memberikan keterangan setelah mendapat informasi detil dari unit Laka Satlantas Polres Malang.

Anggota KPU Malang Totok Haryono Klarifikasi Berita Survey Pilkada

Anggota KPU Malang Totok Haryono Klarifikasi Berita Survey Pilkada

Sabtu, 29 Agustus 2015 22:41


SURYAMALANG.COM/Adrianus Adhi

Komisioner KPU Malang, Abdul Holik menyampaikan survei Perilaku Pemilih KPU Malang, Selasa (25/8/2015). 
SURYAMALANG.COM - Anggota KPU Kabupaten Malang, Divisi Hukum dan SDM Totok Haryono membantah telah mengeluarkan statement tentang Survei Pilkada Malang yang disampaikan pada Selasa (25/8/2015) Siang.

Hasil survei tersebut termuat dalam berita SURYAMALANG.COM berjudul "Begini Perilaku Pemilih DalamPilkada di Malang Versi KPU.

"Saya dalam forum itu tidak dalam kapasitas menerangkan hasil survey Partisipasi Pemilih (Parmas)," katanya dalam keterangan yang disampaikan kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (29/8/2015) malam.

Padahal, menurut Totok, dirinya datang terlambat ke forum itu.

Sementara, forum tersebut telah berjalan, dengan dipimpin KomisionerKPU, Abdul Halik.

"Saya pastikan wartawan SURYAMALANG.COM salah mengutip nama saya," tambah Totok. (*)

Minggu, 30 Agustus 2015

Album Foto Forum BKK Kab. Malang

Album Foto Karya Masyarakat Kab. Malang

Album Foto Produk Unggulan di Poncokusumo

Album FotoKerajinan Tangan di Singosari

Album Foto Tradisi Karo di Desa Ngadas

Album Foto Kesenian Kabupaten Malang

Album Foto Bakso Cak Kar

Album Foto Bakpia dan Bakpao Telo

Album Foto Kedai Jingkrak

Album Foto Petik Madu

Album Foto Dempok

Album Foto Waduk Kecopokan

Album Foto Kebun Teh Wonosari

Sabtu, 29 Agustus 2015

Album Foto Kebun Apel Poncokusumo

Album Foto Gunung Arjuna

Album Foto Wakul (Warung Kuliner)

Album Foto Labuhan Pantai Ngliyep

Album Foto Istana Bordir Malang

Album Foto BKK Award

Album Foto Candi Singhasari

Surat Keputusan






SMKN 1 Singosari

SMKN 1 Singosari

Sejarah



SMKN 1 Singosari berdiri pada tanggal 16 Oktober 1951 sesuai SK Menteri P & K Nomer 4490/B.II/1951 bertempat di komplek SMA Tugu Jl. Alun-alun bunder Kota Malang dengan nama STM 1 Malang. Kemudian Th 1953 mulai berdiri beberapa STM di Kota Malang yang pada akhirnya Th 1960 beberapa STM tersebut digabung menjadi satu dengan STM 1 dan menempati tiga lokasi yaitu di Jl. Belitung, Jl. Tanimbar, dan Jl. Nusakambangan. Berdasarkan keputusan Menteri No 090/0/1979 pada tahun 1979 STM 1 Malang berubah nama menjadi STM Malang karena merupakan satu-satunya STM Negeri di Malang. Pada th 1981 mulai menempati gedung baru di Jl. Raya Mondoroko No.3 Telpon 0341-458138 atau 0341-458139 Singosari hingga sekarang.


Visi dan Misi

Visi :

Visi yang diemban oleh SMK Negeri l Singosari adalah: "Menghasilkan tamatan yang berkualitas, berdedikasi tinggi, bertaraf Internasional yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa".

Misi:
  1. Mengoptimalkan pengelolaan Sekolah secara Profesional 
  2. Menerapkan sistem managemen mutu ISO 9001 – 2008 
  3. Menekankan kompetensi pembelajaran Berstandar Internasional 
  4. Mengembangkan kompetensi berbasis karakter 
  5. Mengembangkan pendidikan berbasis kewirausahan 
  6. Mengembangkan sistem pembelajaran dan informasi barbasis IT 
  7. Memantapkan penggunaan Bahasa Inggris di sekolah 
  8. Mengembangkan Unit Produksi dan Jasa 
  9. Menyelenggarakan Career Center (CC) 
  10. Mengoptimalkan Bursa Kerja Khusus (BKK) Sekolah 
  11. Memberdayakan peran dan fungsi komite sekolah 
  12. Menyelenggarakan pendidikan sekolah berwawasan lingkungan (Green, Clean and Health School) 
  13. Membangun kerja sama dengan industri melalui Pendidikan Sistem Ganda 
  14. Meningkatkan penyaluran tamatan ke industri-industri Nasional dan Internasional

Kebijakan Mutu

Seperti yang kita ketahui, bahwa Kebijakan Mutu merupakan visi-misi yang berfungsi sebagai pedoman arah kebijakan sekolah jangka panjang dalam hal perbaikan mutu secara terus menerus. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Singosari Kabupaten Malang : Sali Rochani menyampaikan bahwa Kebijakan Mutu di SMK Negeri 1 Singosari sudah waktunya untuk direview, dikaji ulang serta disempurnakan sesuai dengan perkembangan yang ada di lingkungan sekolah. Untuk itu per tanggal 02 Januari 2012 kemarin, diterbitkanlah Kebijakan Mutu terkini yang mengacu pada Visi Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Malang : MADEP MANTEB dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan, disamping itu SMK Negeri 1 Singosari juga fokus terhadap penyempurnaan mutu kurikulum maupun pengintegrasian mutu pembelajaran dengan ketrampilan serta character building yang mandiri, kokoh dan santun. Berikut isi Kebijakan Mutu SMKN 1 Singosari Kabupaten Malang yang terkini :


Program Sekolah

Program Unggulan SMK Negeri 1 Singosari
  1. Program Mekanik Alat Berat yang merupakan Kelas Industri kerjasama dengan PT. Trakindo Utama yang merupakan agen tunggal Alat Berat merk CATERPILAR 
  2. Program Mekanik Astra kerjasama dengan PT. Astra International Tbk. Dengan pola belajar week release yaitu l minggu belajar di sekolah dan l minggu belajar di Industri ( Toyota , Daihatsu, dan Isuzu) secara bergantian selama 2 tahun 
  3. Program SNBI Advance Otomotif yaitu suatu program keahlian yang berstandar Internasional kerjasama dengan Asian Development Bank (ADB), Mitra Internasional dan VEDC Malang 
  4. Program Community College Multi Kampus Mekanik Otomotif Kerjasama dengan Politeknik Malang (POLMAL), dan VEDC Malang 
  5. Program Community College Mekanik Alat Berat kerjasama dengan PT. Trakindo Utama 
  6. Program Community College Hotel Engineering (HE). Kerjasama dengan Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) dan VEDC Malang 
  7. Program Production Base Training (PBT) untuk Program Keahlian Teknik Permesinan (Produksi Hand Tractor) Last Updated on Thursday, 26 March 2009 12:24 
Program Pengembangan SMK Negeri 1 Singosari

  1. Program Mekanik Alat Berat yang merupakan Kelas Industri kerja sama dengan PT.Trakindo Utama yang merupakan agen tunggal Alat Berat merk CATERPILLAR.
  2. Program Mekanik Astra kerja sama dengan PT. Astra International Tbk. Dengan pola belajar week release yaitu 1 minggu belajar di sekolah dan 1 minggu belajar di Industri (Toyota, Daihatsu, dan Isuzu).
  3. Program Sekolah Nasional Bertataraf Internasional (SNBI) untuk Program Keahlian Advance Otomotif yaitu suatu program pendidikan keahlian yang berstandar Internasional bekerjasama dengan Mitra Internasional dan VEDC Malang. 
  4. Program SMK Besar dalam rangka percepatan dan peningkatan index kualitas SDM di Indonesia. 
  5. School Mapping sebagai pusat informasi pendidikan di Kabupaten Malang. 
  6. ICT (Informasi and Comunication Technology) Center sebagai pusat pengembangan informasi dan komunikasi dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
  7. Career Center sebagai pusat pendidikan dan pelatihan calon mekanik alat berat bekerjasama dengan PT. Altrak 1978.
  8. Program Production Base Training (PBT) untuk Program Keahlian Teknik Pemesinan (Pembuatan mesin pertanian / Hand Tractor).
  9. TUK (Tempat Uji Kompetensi) Lembaga Sertifikat Profesi untuk Teknik Otomotif (LSP – TO). 
  10. Pendidikan olahraga berbasis kompetensi dalam rangka penyaluran bakat dan minat siswa dibidang olahraga untuk menghasilkan olahragawan yang berprestasi. 
  11. Menuju SMM. ISO 9001 : 2000 sebagai SMK yang memiliki standart manajemen mutu internasional.

Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Singosari

Struktur Organisasi SMK Negeri 1 Singosari sebagai berikut :



Paket Keahlian




Visi dan Misi


Visi :

Memberdayakan masyarakat agar memanfaatkan Komunikasi dan Informasi berbasis TIK ( Teknologi Informasi & Komunikasi ) dalam memajukan potensi lokal dengan tidak melupakan nilai-nilai Pancasila.


Misi :

1. Menghimpun masyarakat menjadi satu kelompok yang memiliki tujuan yang sama dan keinginan terus berkembang.
2. Mengajak masyarakat yang kurang mengikuti perkembangan dalam bidang TIK bangkit dan maju dalam era perkembangan zaman.
3. Merubah pola berfikir masyarakat agar memiliki daya saing yang tinggi.
4. Mengajarkan kepada masyarakat berkarya dalam membuat potensi maupun mengembangkan potensi lokal.
5. Melakukan praktik terhadap setiap kegiatan yang telah dipelajari.

Struktur Organisasi