Siapkan Rumusan Standar Bahasa Arab Internasional
Jumat, 28 Agustus 2015 15:40
Untuk PINBA, bentuknya seperti diskusi ilmiah. Beberapa pemakalah terpilih diberi kesempatan untuk menyampaikan karyanya di depan seluruh peserta. Makalah tersebut berbahasa Arab dengan tema besar tentang pengembangan bahasa Arab secara Internasional.
”Pemakalah ini bermacam-macam ada yang dari Indonesia dan tentunya berasal dari delegasi luar negeri. Temanya sama yakni tentang pengembangan bahasa Arab. Masing-masing menawarkan gagasannya di depan peserta PINBA yang lain,” terang Dr. Mamluatul Hasanah, MPd., Ketua Panitia PINBA k ke-IX dan Muktamar IMLA ke-V, disela-sela kegiatan PINBA, kemarin (28/8/15).
Selanjutnya, peserta konferensi juga dibagi menjadi beberapa panel komisi untuk membahas beberapa sub tema yang telah ditentukan. Mulai dari sub tema Bahasa Arab dalam konteks ilmu sosial, Bahasa Arab dalam konteks teknologi dan Bahasa Arab dalam konteks Humaniora.
”Masing-masing panel membahas tentang sub tema tersebut. Dari hasil pembahasan itu, akan dibuat sebuah laporan atau review serta rekomendasi,” tegas wanita yang juga sebagai dosen di fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim tersebut.
Hasil pembahasan yang berupa rekomendasi itu akan dipaparkan hari ini (29/8/15) didepan seluruh peserta yang mencapai 600 orang. Rekomendasi inilah yang merupakan inti dari hasil pertemuan para ahli bahasa arab dunia termasuk tentang standar bahasa arab secara internasional.
“Tentunya rekomendasi ini yang akan dirumuskan oleh tim perumus untuk diajukan ke pemerintahan sebagai pertimbangan kebijakan. Juga tentang standar bahasa Arab internasional. Jadi jika ada orang Indonesia yang ke Mesir tidak perlu lagi belajar bahasa mesir, namun bisa menggunakan bahasa arab yang terstandart,” jelas Mamlu’.
Sementara untuk memulai Muktamar, seluruh pengurus terpilih dari 13 cabang terlebih dulu dilantik agar bisa ikut menjadi peserta resmi Muktamar. Baru setelah itu dilaksanakan sidang pleno I yang membahas soal penetapan Ketua Sidang, pembahasan tata tertib dan pembentukan komisi-komisi.
“Lalu ada pembacaan laporan pertanggungjawaban, sidang komisi dan sidang pleno dua. Baru setelah itu pemilihan ketua umum dan pengurus dilanjut pelantikan,” pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar