SMKN 1 Singosari

Rise.Up KIM

Arti Nama dan Logo Rise.Up KIM

Arti Nama

Rise.Up KIM berasal dari kata Rise dan Up yang berarti "Terus Berkembang",

yakni Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang bertekad untuk terus mengembangkan seluruh potensi lokal yang ada pada masyarakat, khususnya di daerah Kabupaten Malang.

Arti Logo

Gambar bintang melambangkan suatu tujuan, yakni tujuan bersama yang muncul dari seluruh elemen masyarakat dan harus diwujudkan.

Gambar buku melambangkan ilmu, yakni ilmu yang berperan sebagai jembatan penghubung untuk mewujudkan suatu tujuan.

Gambar obor melambangkan semangat yang berkobar, yakni semangat yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat khususnya para generasi-generasi muda di setiap daerah dalam tindakan mewujudkan tujuan yang ada.

Gambar segilima melambangkan jumlah sila yang ada pada Pancasila,melambangkan nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila berperan sebagai batas / filter bangsa Indonesia dari pengaruh external yang bersifat destruktif.

Gambar anak tangga melambangkan langkah-langkah alternatif yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan bersama, yakni

1. Menghimpun

2. Mengajak maju

3. Merubah pola fikir

4. Mengajar berkarya

5. Melakukan praktik. dan

Warna merah dan putih yang melambangkan kita bekerja mengabdi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia

Senin, 31 Agustus 2015

Hebat! 10 Program Studi UIN Maliki Berstandar ASEAN

Hebat! 10 Program Studi UIN Maliki Berstandar ASEAN

Minggu, 30 Agustus 2015 14:07


SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di 2016, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN MalikiMalang saat ini mempersiapkan strategi terkait mutu pendidikan berskala ASEAN dan dunia.

Melalui ASEAN University Network Quality Assurance (AUN-QA), UIN Maliki mentargetkan dalam jangka waktu dekat ini 10 program studi akan memiliki akreditasi berstandar ASEAN.

Hal ini, karena 10 prodi itu telah didatangi oleh para asesor dari AUN-QA beberapa waktu lalu. Bahkan saat ini, Wakil Rektor 2 telah berangkat ke Thailand untuk mengurus berkas lainnya untuk akreditasi AUN -QA.

"Kami siapkan 10 Prodi yang berakreditasi A seperti Pendidikan Agama Islam, Pendidikan IPS, Pendidikan guru Madrasah Ibtidaiyah, Ahwalus Syakhsiyah, Sastra Arab, Sastra Inggris, Manajemen, Biologi, S2 Pendidikan Bahasa Arab dan S2 Ahwalus Syakhsiyah. Selasa (1/9) saat Wakil Rektor 2 telah tiba di kampus, baru kami tahu perkembangannya," terang Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Dr Agus Maimun MPd saat dihubungi SURYAMALANG.COM, Minggu (30/8/2015).

Dikatakannya, untuk skala dunia, pihak UIN Maliki Malang telah memiliki rencana untuk ikut serta melakukan akreditasi perguran tinggi Islam dalam wadah Islamic University Quality Assurance (IUQA).

Di Indonesia hanya ada dua perguruan tinggi islam yang masuk dalam link tersebut, yakni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN MalikiMalang. Dengan masuk dalam link ini, UIN Maliki Malang bisa mengukur standar mutunya dalam lingkup perguruan tinggi islam di tingkat dunia.

"IUQA ini berpusat di Bahrain dan memiliki lingkup mendunia. Hal ini sebagai wadah bagi perguruan tinggi islam yang tergabung di dalamnya untuk mengukur kualitasnya," terangnya. Selain itu dengan terjaring dalam lingkup IUQA, UIN Maliki Malangdapat masuk dalam program pembinaan, seminar juga bisa bertukar ide untuk memberikan masukan bersama bagi seluruh perguruan tinggi islam sedunia.

"Penambahan jaringan dan segala bentuk peningkatan mutu, tentunya sangat penting bagi pembelajaran di UIN," tegasnya.

Peningkatan kualitas mahasiswa juga dengan dilatih untuk menangkap peluang usaha dari bidang ilmu masing-masing. Sehingga dapat memperoleh peluang kewirausahaan di bidang ilmunya. Seperti pada bidang Ilmu Syariah, kwirausahaan dapat diciptakan melalui pemberian jasa sebagai mediator di Pengadilan Agama dan lainnya.

"Selama ini keberadaan mediator masih belum sepopuler profesi pengacara atau hakim, jadi ini bida menjadi peluang kewirausahaan mahasiswa di bidang Ilmu Syariah," jelasnya.

Contoh lain yaitu pada ilmu Tarbiyah yang bisa dengan membuka bimbingan belajar. Bidang sastra bisa jadi penerjemah atau membuka kursus bahasa.

"Semua bidang ilmu bisa menjadi wirausaha sesuai bidangnya, pintar-pintarnya saja menangkap peluang," kata Agus.

0 komentar:

Posting Komentar