Inilah salah satu tempat rekreasi dan tempat mancing ikan di daerah Kabupaten Malang, tepatnya di Kecopokan, Desa Senggreng – Sumberpucung. Bagi para mancing mania di Malang pasti sudah mengenal dan sering berkunjung kesini . Karena lokasinya sangat mudah ditemukan dari Pasar Ngebruk tinggal belok dan mengikuti jalan saja ke arah selatan.
Kecopokan adalah sebuah daerah aliran Sungai Brantas yang nantinya akan menuju ke Bendungan karangkates. Sungai ini sangat lebar dan memisahkan dua desa, sehingga warga yang ingin ke desa sebelah harus menyeberang menggunakan perahu diesel. Meskipun sungai ini lebar namun masyarakat sekitar sudah memetak metak di bagian pinggir dan dibuat tambak pribadi.
Selain hamparan tanah datar yang ditumbuhi rerumputan yang bisa digunakan untuk berkemah ,di Kecopokan banyak ditemui beberapa jenis ikan . Ikan ikan Mujaer , Tombro , Tawes dan Gabus sangat banyak . Namun bagi yang tidak bisa memancing bisa membeli ke penjual disekitar dan bisa dibakar sekalian disana.
Tak Seperti Dulu
Meski masih asyik, Kecopokan tak seperti dulu lagi. Bagi pengunjung yang di masa kecil atau remajanya rajin mengunjungi Kecopokan, pasti lah kaget dengan kondisi sekarang.
Hamparan tanah datar menghijau yang asyik buat kemping, bakar ikan hingga rujakan, menciut. Kaki juga tak lagi bebas berkecipakan di air.
Pasalnya warga setempat telah menyekat-nyekat pinggiran sungai menjadi tambak mereka. Biasanya mereka berkongsi lima hingga sepuluh orang. Maklum untuk membuat petak-petak tersebut dibutuhkan biaya yang besar, kadang hingga Rp40 juta rupiah.
Setelah itu mereka mengisinya dengan beragam jenis ikan, seperti mujair, tombro, tawes, dan gabus. Pengunjung pun tak lagi memancing ikan di pinggiran sungai melainkan di tambak-tambak tersebut.
Bagi pemancing tulen, pilihan memancing langsung di aliran sungai lebih menantang. Sebaliknya bagi keluarga yang yang hanya sekedar jalan-jalan, mereka lebih memilih tambak sekatan itu.
Nyebrang yuk...
Selain untuk mancing dan kemping, Kecopokan merupakan alternatif bagi penduduk yang ingin berkunjung ke desa seberang. Sejumlah perahu sederhana setiap harinya setia menyeberangkan penumpang dengan ongkos yang murah meriah.
Pengguna setia adalah warga desa Senggreng dan sekitarnya yang menjadi pedagang di Tjungkal, desa seberang yang masuk kecamatan Pagak. Berikutnya adalah mereka yang mempunyai kerabat disusul dengan penumpang iseng, yakni pengunjung Kecopokan yang hanya sekedar ingin menikmati angkutan air itu dan balik lagi setelah sampai di seberang.
Jembatan Belanda
Menurut pinisepuh desa, dulu pada jaman Belanda, ada jembatan semi permanen yang menghubung kedua tepi sungai. Namun jembatan itu dihancurkan ketika Jepang menggeser kekuasaan Belanda di Malang. Sampai sekarang tak pernah ada usaha membangun kembali jembatan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar