SMKN 1 Singosari

Rise.Up KIM

Arti Nama dan Logo Rise.Up KIM

Arti Nama

Rise.Up KIM berasal dari kata Rise dan Up yang berarti "Terus Berkembang",

yakni Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang bertekad untuk terus mengembangkan seluruh potensi lokal yang ada pada masyarakat, khususnya di daerah Kabupaten Malang.

Arti Logo

Gambar bintang melambangkan suatu tujuan, yakni tujuan bersama yang muncul dari seluruh elemen masyarakat dan harus diwujudkan.

Gambar buku melambangkan ilmu, yakni ilmu yang berperan sebagai jembatan penghubung untuk mewujudkan suatu tujuan.

Gambar obor melambangkan semangat yang berkobar, yakni semangat yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat khususnya para generasi-generasi muda di setiap daerah dalam tindakan mewujudkan tujuan yang ada.

Gambar segilima melambangkan jumlah sila yang ada pada Pancasila,melambangkan nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila berperan sebagai batas / filter bangsa Indonesia dari pengaruh external yang bersifat destruktif.

Gambar anak tangga melambangkan langkah-langkah alternatif yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan bersama, yakni

1. Menghimpun

2. Mengajak maju

3. Merubah pola fikir

4. Mengajar berkarya

5. Melakukan praktik. dan

Warna merah dan putih yang melambangkan kita bekerja mengabdi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia

Jumat, 28 Agustus 2015

Kerajinan Tangan di Singosari

KERAJINAN TANGAN DI SINGOSARI

Mari kawan, kita lebih mengenal kerajinan apa saja yang ada di singosari???????

          Kerajinan Kendedes Singosari berdiri sekitar 13 tahun yang lalu dulunya adalah Pusat Pemerintahan yang bernama Kawedanan,dan digunakan untuk kantor kabupaten dan sebagainya. Dan banyak stand-stand yang yang berjalan,tetapi seiring berjalan waktu stand-stand tersebut berkurang dan kemudian hilang karena tidak ada yang mengelola dengan baik.

Dan saat terpilihnya Bupati baru Bpk.Rendra Kresna beliau mempunyai inisiatif agar mengembangkan lagi kerajinan di Kabupaten Malang,Akhirnya Pusat Pemerintahan yang bernama Kawedanan tersebut beralih fungsi menjadi Pusat Kerajinan Kendedes Singosari,tetapi masih ada kantor yang aktif seperti Bank Jatim,UPT Pertanian dll.

Ketua dari Pusat Kerajinan Kendedes Singosari ini bernama P. Agus Sudrikamto serta Sekretaris yang bernama Ibu Siska dan Bendahara yang bernama Ibu Lilik. Mereka bertiga yang mengelola Pusat Kerajinan Kendedes ini dan jam kerja efektif dimulai dari jam 08.00-14.30.


          Sejak dibentuknya Pusat Kerajinan Kendedes ini banyak koleksi yang ada seperti hand craft,makanan,dan pernak-pernik lainnya,dan yang membuat itu adalah pengrajin dari 29 kecamatan yang ada di Kab.Malang dan kerajinan yang paling diminati masyarakat adalah peralatan rumah tangga.Mungkin disamping murah juga banyak kegunaannya,tetapi mungkin yang mempunyai hobi mengoleksi kerajinan tangan mereka akan lebih minat dengan kerajinan yang unik seperti Kap Lampu dari daerah Pujon,Sangkar Burung dari daerah Dampit dan harga kerajinan yang dijual beraneka ragam dari yang paling murah Rp.2.500 seperti Kupu-kupu dari shuttlecock dan Kap lampu yang paling mahal dengan harga Rp.350.000.


          Ada kerajinan yang menarik sekali yaitu tas kulit yang saya kira buatan luar negeri ternyata yang membuat adalah pengrajin dari daerah Ngajum dengan bahan kulit asli dan Oscar. Patut diapresiasi ternyata ada tas yang standar dengan kualitas buatan luar negeri. Ada juga produk dan kerajinan dari Singosari sendiri yaitu : Cobek dari batu asli,sandal sepon,sandal klompen, topi,hiasan garuda,kripik tempe dll.

         Selain kerajinan juga ada makanan yang dijual contohnya : Tiwul Instan dari Pagak,dan ada kripik singkong dari Kalipare,kripik tempe dari singosari. Pusat Kerajinan Kendedes ini hanya mendistribusikan kerajinan-kerajinan dan makanan sedangkan pembuatannya dikerjakan oleh pengrajin yang ada di 29 kecamatan tersebut.

         Dan disana terdapat 5 stand yang dibagi ada stand hand craft,kerajinan dll.Masing-masing menjual berbagai macam kerajinan, ada juga kerajinan anyaman bambu dari Wonosari yang dieksportir oleh orang Denpasar untuk diekspor ke luar negeri,selain anyaman bambu juga ada sandal klompen dari Dampit yang dieksportir ke Jepang.

Pengunjung yang mendatangi Pusat Kerajinan Kendedes juga cukup banyak tetapi kebanyakana dari luar kota ada juga wisatawan luar negeri yang hanya sekedar mampir untuk melihat kerajinan-kerajinan. Pusat Kerajinan Kendedes juga berencana untuk membuat pelatihan bagaimana cara membatik,membuat kerajinan dll.


          Pelatihan tersebut tidak hanya diikuti oleh orang tua saja melainkan semua kalangan dari yang muda sampai yang tua. Tidak hanya pelatihan tetapi juga akan ada dana simpan pinjam yang akan dicanangkan untuk masyarakat Singosari tentunya,kegiatan tersebut sangat positif karena sangat membantu masyarakat setempat. Biasanya Pusat Kerajinan ini mengadakan pameran-pameran agar banyak pengunjung yang datang. Tapi jika tidak ada event-event penting tempat ini sangat sepi.

          Tetapi jika ada kunjungan dari luar kota banyak sekali peminat yang ingin membeli kerajinan-kerajinan yang ada. Tempat seperti Pusat Kerajinan Kendedes ini perlu kita kunjungi karena banyak kerajinan karya pengrajin dari berbagai kecamatan dari Kab.Malang yang hasil karyanya sangat bagus dan dibandrol dengan harga yang sangat terjangkau.

0 komentar:

Posting Komentar