SMKN 1 Singosari

Rise.Up KIM

Arti Nama dan Logo Rise.Up KIM

Arti Nama

Rise.Up KIM berasal dari kata Rise dan Up yang berarti "Terus Berkembang",

yakni Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang bertekad untuk terus mengembangkan seluruh potensi lokal yang ada pada masyarakat, khususnya di daerah Kabupaten Malang.

Arti Logo

Gambar bintang melambangkan suatu tujuan, yakni tujuan bersama yang muncul dari seluruh elemen masyarakat dan harus diwujudkan.

Gambar buku melambangkan ilmu, yakni ilmu yang berperan sebagai jembatan penghubung untuk mewujudkan suatu tujuan.

Gambar obor melambangkan semangat yang berkobar, yakni semangat yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat khususnya para generasi-generasi muda di setiap daerah dalam tindakan mewujudkan tujuan yang ada.

Gambar segilima melambangkan jumlah sila yang ada pada Pancasila,melambangkan nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila berperan sebagai batas / filter bangsa Indonesia dari pengaruh external yang bersifat destruktif.

Gambar anak tangga melambangkan langkah-langkah alternatif yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan bersama, yakni

1. Menghimpun

2. Mengajak maju

3. Merubah pola fikir

4. Mengajar berkarya

5. Melakukan praktik. dan

Warna merah dan putih yang melambangkan kita bekerja mengabdi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia

Jumat, 28 Agustus 2015

Giatkan Lagi Siswa Untuk Membaca Buku


Ayo Guru, Giatkan Lagi Siswa Untuk Membaca Buku!
Rabu, 26 Agustus 2015 20:51


SURYAMALANG.COM/Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Upaya membiasakan membaca buku bagi anak-anak di sekolah merupakan tanggung jawab semua pihak.

Untuk itu 65 guru fasilititor perdalam teknik pengelolaan budaya baca selama 3 hari Senin sampai Rabu (24-27/8).

Kegiatan yang diadakan di Savana Hotel and Convention Malang ini dilakukan oleh United States Agency for International Development (USAID).

Whole School Development USAID PRIORITAS Jawa Timur, Dyah Haryati Puspitasari menjelaskan acara ini diikuti 65 fasilitator daerah dari 13 kabupaten dan kota.

Ke-13 kabupaten / kota tersebut meliputi Kab Sidoarjo, Kab Bangkalan, Kab Pasuruan, Kab Bojonegoro, Kab Tuban, Kab Nganjuk, Kab Sampang, Kota Mojokerto, Kab Mojokerto, Kab Pamekasan, Kab Blitar, Kab Situbondo, dan Kab Pamekasan.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam Pelatihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk Pelatih Tingkat Provinsi di Jawa Timur.

"Budaya baca menjadi tantangan untuk sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung gerakan membaca," terang Dyah.

Dikatakannya ada 4 hal yang ditekankan dalam pelatihan MBS untuk Modul III ini. Diantaranya mengetahui sejauh mana program budaya baca telah berjalan di sekolah masing-masing.

Dengan demikian akan didapatkan cara-cara ataupun kegiatan baru untuk meningkatkan budaya baca di sekolah, rumah ataupun masyarakat.

"Selanjutnya harus direncanakan pengembangan budaya baca yang baru di sekolah. Dengan demikian akan ada tindakan nyata antara kepala sekolah, guru, dan komite sekolah dalam mengelola program budaya baca di sekolah ataupun dikembangkan dalam masyarakat," ungkapnya.

Dyah pun menekankan agar kepala sekolah dapat mengelola sumber daya yang ada sehingga kegiatan-kegiatan membaca bisa terlaksana di sekolah. Sedangkan guru melalui kegiatan pembelajaran dapat mengelola siswa untuk membiasakan diri membaca setiap hari meski hanya 10 menit.

"Peranan keluarga khususnya orangtua di rumah untuk menemani dan mendukung gerakan membaca sangat dibutuhkan. Sedangkan masyarakat di lingkungan sekitar dapat mendukung dengan mengadakan perpustakaan lokal atau mengadakan kegiatan-kegiatan gemar membaca,"paparnya.

Sebelumnya, para peserta pelatihan telah mendapatkan pelatihan Modul II dimana terdapat materi tentang menciptakan program membaca di sekolah.

Sedangkan pengelolaan budaya membaca dalam Modul III ini, menurut Dyah, adalah bagaimana keberlanjutan budaya baca terus dilakukan agar menjadi program tetap dan abadi yang dimiliki oleh sekolah.

Dalam pelatihan ini, dibahas pula kiat melakukan supervisi informal dan supervisi klinis di kelas, termasuk di dalamnya tentang mekanisme penilaian kinerja guru (PKG). (*)

0 komentar:

Posting Komentar