SMKN 1 Singosari

Rise.Up KIM

Arti Nama dan Logo Rise.Up KIM

Arti Nama

Rise.Up KIM berasal dari kata Rise dan Up yang berarti "Terus Berkembang",

yakni Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) yang bertekad untuk terus mengembangkan seluruh potensi lokal yang ada pada masyarakat, khususnya di daerah Kabupaten Malang.

Arti Logo

Gambar bintang melambangkan suatu tujuan, yakni tujuan bersama yang muncul dari seluruh elemen masyarakat dan harus diwujudkan.

Gambar buku melambangkan ilmu, yakni ilmu yang berperan sebagai jembatan penghubung untuk mewujudkan suatu tujuan.

Gambar obor melambangkan semangat yang berkobar, yakni semangat yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat khususnya para generasi-generasi muda di setiap daerah dalam tindakan mewujudkan tujuan yang ada.

Gambar segilima melambangkan jumlah sila yang ada pada Pancasila,melambangkan nilai-nilai yang terkandung pada setiap sila berperan sebagai batas / filter bangsa Indonesia dari pengaruh external yang bersifat destruktif.

Gambar anak tangga melambangkan langkah-langkah alternatif yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan bersama, yakni

1. Menghimpun

2. Mengajak maju

3. Merubah pola fikir

4. Mengajar berkarya

5. Melakukan praktik. dan

Warna merah dan putih yang melambangkan kita bekerja mengabdi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia

Jumat, 28 Agustus 2015

Penumpang Malabar dan Gajayana Diangkut Naik Bus


Penumpang Malabar dan Gajayana Diangkut Naik Bus ke Stasiun Kota Malang
Senin, 24 Agustus 2015 13:10


Surya/ Samsul Hadi

Penumpang kereta Malabar dan Gajayana tiba di Stasiun Kota Malang menggunakan bus, Senin (24/8/2015).



SURYA.co.id|MALANG - Dampak peristiwa kereta Matarmaja anjlok di Garum, Blitar, membuat penumpang kereta Malabar dan Gajayana tujuan Stasiun Kota Malang dialihkan naik bus, Senin (24/8/2015).

Para penumpang baru sampai di Stasiun Kota Malang sekitar pukul 12.45.

Penumpang kereta Gajayana, Arman mengatakan kereta Gajayana berhenti di Stasiun Kota Blitar sekitar pukul 07.00.

Pihak stasiun memberikan informasi ada kereta anjlok di wilayah Garum, Kabupaten Malang. Perjalanan kereta Gajayana belum bisa dilanjutkan karena menunggu evakuasi kereta anjlok.

"Saya menunggu di Stasiun Blitar sekitar 3 jam. Setelah itu, dari PT KAI menyediakan bus untuk mengangkut penumpang ke Stasiun Kota Malang," kata Arman.

Menurutnya, sistem koordinasi di PT KAI lamban. Sehingga penumpang harus menunggu lama di Stasiun Kota Blitar. Penumpang Gajayana yang seharusnya sampai di Stasiun Kota Malang pukul 09.20, baru tiba pukul 12.45.

"Tidak ada kompensasi, hanya dinaikkan bus gratis," ujarnya.




Penumpang kereta Gajayana lain, Irwansyah mengaku kecewa dengan sistem koordinasi PT KAI. PT KAI tidak mengambil langkah cepat ketika ada peristiwa kereta anjlok.

Padahal, ia membeli tiket kereta Gajayana tujuan Jakarta-Malang Rp 535.000.

"Seharusnya, dari tadi langsung diangkut naik bus. Penumpang tidak perlu nunggu lama," katanya.

Hal sama dirasakan penumpang kereta Malabar tujuan Bandung-Malang. Kereta Malabar mulai berhenti di Stasiun Blitar sekitar pukul 08.00.

Kereta Malabar dijadwalkan sampai Stasiun Kota Malang sekitar pukul 09.00. Karena ada kereta anjlok, penumpang baru tiba di Stasiun Kota Malang, pukul 12.30.

"Tadi sempat nunggu di Stasiun Blitar sekitar dua jam. Lalu pihak PT KAI mengangkut penumpang menggunakan bus," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar